sYabAb pErinDu jAnnAh
Senin, 12 Maret 2012
Minggu, 04 Maret 2012
~Akhlak nomor 2 yang penting punya GELAR~
Seorang anak bergelar Prof, Dr, S. Farm, n' segala deretan titel yang tepajang di belakang namanya sungguh betapa dibangga-banggakannya oleh orang tua, keluarga, tetangga, n' masyarakat.
Betapa di seganinya ia, betapa di sanjungnya ia, dan mendapat posisi tertinggi di masyarakat.
Tak peduli dengan bagaimana akhlaknya.
Namun, bagaimana dengan seorang anak yang begitu taat beribadah, begitu baik akhlaknya, begitu menjaga izza dan iffahnya, menaati perintahNya dan menjauhi laranganNya, melakukan segala sesuatunya sesuai syari'at agama.
Tapi yang ia dapatkan adalah hinaan, cemoohan, dianggap ekstrim, di boikot oleh orang tua, di jauhi keluarga dan dianggap aneh oleh masyarakat.
Orang tua akan menganggap anaknya telah menjadi "orang" apabila anaknya sudah berhasil menyelesaikan studynya, telah meraih gelar, telah mendapat pekerjaan yang mapan. Tak peduli dengan apakah ia shalat atau tidak, apakah pemahaman agamanya baik atau tidak, tak peduli dengan bagaimana akhlaknya.
Sungguh ironis. Namun itulah yang terjadi saat ini.
Namun tahukah kita bahwa yang akan mengantarkan orang tua ke syurga kelak adalah anak yang sholeh bukan karena gelar yang ia dapatkan di dunia, bukan karena kekayaan.
Dunia telah membutakan segalanya, dunia telah memutar balikkan segalanya.
Yang baik dianggap kuno, katro, kolot. Sedangkan yang buruk dianggap gaul, trend, dan menjanjikan untuk masa depan.
Bukankah telah jelas bahwa dunia adalah tempat persinggahan, tempat kita untuk mengumpulkan bekal tentunya bekal baik karena dunia menyugukan segala sesuatu yang baik atau yang buruk tinggal kita yang memilihnya, bukan tempat kita berleha-leha, bukan tempat kita terhanyut didalamnya seolah takkan ada lagi kehidupan setelah ini tp tahukah bahwa kelak akan ada kehidupan yang abadi, kehidupan yang akan menentukan nasib kita syurga atau neraka, kehidupan yang sesungguhnya yaitu akhirat.
*jika kita ingin bahagia di dunia dan akhirat maka kejarlah akhiratmu maka niscaya tanpa kau kejar dunia, duniamu akn ikut bersamamu tp sebaliknya jika kau hanya mengejar duniamu niscaya akhiratmu akan menjauh darimu.
Published with Blogger-droid v2.0.4
Langganan:
Postingan (Atom)